Jumat, 21 Agustus 2015




have you ever been so lonely in the midst of a crowd and all you can do is just face it? i have.

depression. stress. tired?

is it that hard?

is it that complicated?

is it that must?

back into the first line. all you can do is just face.

but, could i ask for how long?

i mean, tidak semua orang bisa dengan mudah berbaur.
ada orang yg dengan mudah berbaur walau hanya sekali bertemu.
supel, orang sering mengistilahkannya.
namun, pernahkah terpikir bahwa ada orang di luar sana yg begitu sulitnya beradaptasi dengan orang yg pertama kali ditemui?
dia dengan gugupnya. dengan segala pemikiran yg berkecamuk di kepalanya. memikirkan harus bersikap bagaimana. percakapan seperti apa. memulai percakapan yg bagaimana.
tangannya dingin. suaranya bergetar. bahkan perutnya sampai mulas. dan dia bisa memikirkannya jauh2 hari sebelumnya bahkan hari2 setelahnya.
tidak mudah baginya. sangat tidak mudah.

saat orang lain yg notabene sudah saling kenal berkelompok membincangkan sesuatu, dia hanya bisa diam dan berpura-pura paham.
ikut tertawa seolah-olah mengerti akan apa yg sedang diperbincangkan.
sementara hatinya meratap. bingung. kalut. frustasi. depresi. stress.
dia ingin lenyap saat itu juga.
that's the before, current and after effect.

but life is like that. life doesn't go as the way you think. life is unexpected. unpredictable.

hidup itu tidak terbayangkan.
seringkali kau berkhayal hidup akan menjadi seperti ini, sementara kenyataan berjalan seperti itu.
yg bisa kau lakukan hanya..

menerima & menjalani dengan sebaik-baiknya.

dan menangis?
itu bukan ide yg buruk. setidaknya menangis membuang sedikit rasa sesak di dada. ya, sedikit. setidaknya itu lebih baik daripada tidak terbuang sama sekali.